Rabu, 24 April 2019

Kita

Suatu sore di bulan maret aku sedang terbaring di sampingmu , aku masih menatap mu dengan penuh syukur menyaksikan sore hening dengan suasana temaram , angin kecil mengembus lembut lewat jendela yang sengaja ku buka . hanya ada suara nafasmu, sore itu jadi sangat berkesan buatku , aku jadi teringat bagaimana aku menemukanmu di suatu ruangan besar yang kita sebut zona keras itu .

Kamu, mungkin kala itu kamu sedang mencari dan mungkin juga kamu tak berniat menjadikanku salah satu dari pencarianmu demikian denganku , tapi takdir tuhan berkata lain , pertemuan awal kita sangat tidak romatis sejujurnya , aku bertemu denganmu di ruang penyimpanan dengan tangan berlumur darah sempat terlintas dalam fikranku . ahh sudah ku duga ”kamu memang pria teledor“ namun dalam hatiku “kamu terlalu bekerja keras” entahlah hatiku saat itu ingin sekali membantumu .  ku gulungkan kasa di tanganmu yang ku tau kini sebenarnya kamu ingin membukannya , konyol sekali memang saat itu , aku juga sangat ingat bagaimana terimakasih itu berbisik di telingaku berlalu , hey ! itu ga sopan tahu , mungkin kau anggap ini sepele tapi jujur aku sangat menghargai setiap prosesnya .

Suatu sore kamu datang dengan tema menjemputku , dengan menaiki angkutan umum haha kurasa itu memang umum (milik kakakmu dan kita yang menaikinya) jujur saja aku tau kala itu kamu sedang mengujiku , mengingat kamu sedang mencari dan aku menjadi kandidat dadakamu ya wajar saja, kamu membawa mobil bagus dengan modus  mengantarku mencari barang yang aku butuhkan dan mengajakku makan malam di cafe , ya itu memang cara yang classic banget ! tapi tetap saja aku menikmatinya bagaimana kamu menelaah cara berfikirku meski kini ku tau kamu sebenarnya tak benar-benar mendengarkanku , sangat cepat memang kamu menyatakan cinta , mungkn itu bagaian dari test namun aku memang harus berfikir saat itu . aku harus lihat bagaimana kamu menyukaiku .

Saat kamu sungguh-sungguh berusaha mendapatkan apa yang kamu mau  apa yang kamu lakukan ? bekerja keras ? yes , that it itu alasanku menerma kamu saat itu . bagamana kamu tak peduli ruang dan waktu bagaimana kamu memprioritaskan sesutu bagaimana cara pandangmu terhadap Sesutu dan yang paling penting bagamana kamu mencintaku itu membuat aku sangat jatuh hati kepadamu dan semakin hari semakin menjadi.  Kamu membuatu sangat candu bahkan sesekali aku menjadi sakau ? apa kamu juga sama ? meski demikian aku kadang masih bertanya-tanya apa alasan kamu memilihku ? mengingat aku hanyalah perempuan biasa saja , sangat mungkin sekali jika kekuranganku banyak , aku juga berlatar belakang sangat sederhana tak banyak hal yang pernah aku lalui , jadi aku sangat ingin tau apa yang membuatmu berfikr bahwa aku sangat layak bersama kamu ?   

“kamu ga tidur” aku tersadar dari lamunanku , kamu berbisik dan memelukku , hangat sekali kemudian dengan polosnya aku kembali bersyukur  telah di pertemukan denganmu , sejenak aku simpan kembali segala Tanyaku itu dan mulai menyayangimu lagi.
  aku tak tau apa yang akan terjadi di depan sana dengan waktu dan takdir yang siap menyerangku kapan saja namun aku hanya terus berdoa semoga kamu di takdir sebagai pendamping hidupku hingga waktu memisahkan kita .