Kamis, 06 Oktober 2016

Legenda Pygmalion

Pygmalion dalam melihat dan memaknai sesuatu tidak melihat sisi negatif atau sisi buruk, melainkan melihat dari sisi baik. Ia tidak pernah berpikir buruk tentang orang lain, sebaliknya ia selalu mencoba membayangkan hal-hal baik dibalik perbuatan buruk orang lain.
Pada suatu hari Pygmalion mengukir sebuah patung wanita dari kayu yang sangat halus. Patung itu berukuran manusia sungguhan, patung tersebut diberi nama GALATEIA. Ketika sudah rampung, patung itu tampak seperti manusia betul. Wajah patung itu tersenyum manis menawan, tubuhnya elok menarik. Kawan-kawan Pygmalion
berkata “Ah, sebagus- bagusnya patung, itu cuma patung, bukan isterimu” . Walau mendapat tanggapan negatif dari teman-temannya tetapi Pygmalion tetap memperlakukan patung itu bagaikan manusia betul. Berkali-kali patung itu ditatapnya dan dielusnya.
Para dewa yang ada di Gunung Olympus memperhatikan dan menghargai sikap Pygmalion, lalu mereka memutuskan untuk memberi anugerah kepada Pygmalion, yaitu mengubah patung itu menjadi manusia betul. Akhirnya Pygmalion hidup berbahagia dengan isterinya itu yang konon adalah wanita tercantik di seluruh negeri Yunani.
Nama Pygmalion dikenang hingga kini untuk mengambarkan dampak pola berpikir yang positif. Kalau kita berpikir positif tentang suatu keadaan atau seseorang, seringkali hasilnya baik

Tidak ada komentar:

Posting Komentar