Minggu, 14 Juni 2015

Hanya dalam diamku

"Di jarak tertentu aku bisa menatapmu dan menikmati setiap detiknya kemudian saat kau melangkah pergi disitulah waktuku untuk mengkhayalkan tentang kita yang kurasa hanya akan tetap dalam khayalku saja"
Dalam hatiku saat melihat Iras  bermain basket

-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-
pagi ini adalah awal semesterku di smu , dan aku harap ini akan menjadi awal yang baik seperti harapan setiap siswa pada umumnya.  Aku Rarasi panggil saja Rara mungkin aku bukan lah si jenius namun aku percaya aku mampu bersaing dengan pesaing manapun,  namun itu hanyalah kepercayaanku saja aku sendiri bahkan tak yakin apakah ada orang yang ingin bersaing denganku,  tapi mungkin disini aku harus diam dan lakukan apa yang perlu dan lupakan hal yang tak terlalu penting karna kurasa lingkungan ini terlalu keras bagiku.

   Dan sampailah aku disini, di kelas baruku dengan banyak jendela di sisi kiri ruangan dan beberapa fasilitas lainnya namun aku bahkan tak peduli aku hanya ingin segera mengakhiri awal ini,  dari aroma yang kucium tak ada sedikitpun kebahagiaan hanya tekanan dan penyisihan. Hari ini di awali dengan tour school lalu perkenalan setiap manusia tak menyenangkan yang ada di kelasku lalu permintaan guru yang entah apa maksudnya,  namun bagiku ini hanya buang buang waktu meski tak sedikit dari orang yang ada di rungan pengap ini menikmati setiap tahapannya.  Sampai detik ini aku masih bingung apa alasanku tetap bertahan di situasi yang bahkan aku tak nyaman berada di dalamnya.  Meski mataku memandang setiap orang yang melangkah ke depan memperkenalkan diri namun hati dan fikiranku masih memikirkan hal lain. 

  Hingga seorang guru masuk ruangan aura membosankan seketika memenuhi ruangan , aku hanya menatapnya tanpa arti meski sebenarnya tak ada rasa tertarikku untuk mendengarnya , dia menuntun kami ke dalam obrolan yang tak kami mengerti dia mengoceh seolah berpura pura tak mengerti bahwa kami tak mendengarnya , sampai ia mengatakan tentang prestasi dan keuntungan yang bisa kita dapat saat kita bisa bersaing dengan siapa saja.  Dan aku rasa aku mulai tertarik padanya
"Trengg..... !!! " bel itu berbunyi , membuka gerbang untuk setiap kelompok bergabung , dan menyisihka mereka yang sendirian membiarkannya menjadi bahan pembicaraan, suara itu kadang menyakiti telinga dan mentalku. 

Aku berjalan menyusuri setiap ubin berharap menemukan ubin yang berbeda dan bisa satu pemikiran denganku dan sampai aku bertemu dengan ubin terakhir aku tak menemukan satupun yang berbeda,  hmm kurasa itu sama halnya seperti orang orang yang ada disini mungkin aku bodoh berfikir seperti itu tapi aku hanya ingin mencobanya,  mencoba setiap persen peluang yang ada meski hanya sia-sia tapi aku hanya ingin mencoba .

-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-

    Siang yang panas itu mulai membakar lapisan kulitku,  meski jendela dan pintu sudah terbuka lebar itu tak memberi banyak perubahan ruangan ini tetap pengap aku memutuskan keluar kelas untuk sekedar mencari udara segar dan hanya di pepohonan dekat lapangan aku bisa mendapatkannya,  aku mulai menghirup udara segar itu dan,  "hey apa itu " suara pantulan bola saat aku lihat seorang anak dengan logo angkatan yang sama denganku memainkan bola basket
" hah apa dia gila?  Siang seperti ini main basket Apa dia tak kepanasan? " aku hanya menatapnya sampai ia pergi tanpa ia sadari keberadaanku , ini kali pertamaku bertemu dengannya tapi entah mengapa aku tak merasa bosan melihatnya bermain basket,  dia membuatku melupakan semua beban ku disini aku mulai ingin mengenalnya. 

     Aku mengumpulkan data dari setiap sumber yang bisa ku korek isinya dan sejauh ini aku hanya mengetahui dia adalah Iras Reykan duduk di kelas X IPA A dan melanjutkan hobinya di bidang basket,  dan kini aku mulai sadar akan 2 hal yang pertama adalah aku akan mengejar prestasi yang harus ku dapat dan kedua aku mulai menyukai Iras
-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-
Dan kini aku akan memulai semuanya,  karna kini aku tau apa alasanku berada disini dan bertahan ini karna aku telah memilih prestasi itu dan Iras,  aku menjalankannya sesuai dengan rencanaku seperti mesin gerigi yang ada di dalam jam dinding semuanya berjalan sebagaimana mestinya,  namun Iras aku hanya bisa menyukainnya dalam diamku,  aku bahkan tak mampu menyapanya atau bahkan sekedar basa basi hal yang tak perlu dia terlalu membuatku gugup namun tak ada perasaan menyesal telah menyukainya dalam diamku, hanya dengan menatapnya bermain basket aku sudah senang dan mampu untuk kuat kembali menjalani semuanya . Dia adalah inspirasi baruku.

Sore itu aku baru saja mengumpulkan tugas tambahanku dan tak sengaja aku melewati ruang olah raga dan aku melihat Iras sedang melempar bola pada ring berkali kali.  Batinku pun berkata
"Di jarak tertentu aku bisa menatapmu dan menikmati setiap detiknya kemudian saat kau melangkah pergi disitulah waktuku untuk mengkhayalkan tentang kita yang kurasa hanya akan tetap dalam khayalku saja"
Dalam batinku saat melihat Iras  bermain basket
Aku menyaksikan setiap usahanya memasukan bola bola itu dan mengapa tak ia lakukan hal yang sama untuk menyukaiku?  Aku disini selalu menyukainya,  aku mulai berlalu menyusuri lorong yang menuntunku ke ruang kelasku,  rasanya lebih luas saat semuanya tidak ada disini, aku mulai menghirup nafas dan merapikan semua peralatan tulisku dan mulai berjalan meninggalkan surga kecil yang membuatku bisa menatap Iras sepuasnya . Tanpa aku sadar seseorang sedang berjalan di depanku "ya ampun iras sedang berjalan di depanku " aku hanya terpaku dan mulai menstabilkan diri saat aku mulai sadar lorong ini sangat indah dengan iras di depanku cahaya mentari sore masuk dari kaca kaca itu hening hanya ada langkah kaki kami waktu seolah melambat " aku hanya bisa menatapmu dari belakang tanpa kau sadari aku memperhatikanmu " dalam hatiku

-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-

       Hari ini adalah ujian akhir semester dan aku akan melakukannya sebaik mungkin untuk tujuanku dan untuk Iras satu minggu berlalu aku tak pernah bertemu iras di tempat biasa ia berada samar samar aku merasa merindukannya , aku bahkan tak mengenalnya dengan baik bahkan dia sendiripun tak menyadari keberadaanku dan perhatian ku selama ini.  aku sadar  ini terdengar bodoh tapi kenyataanya inilah yang terjadi aku sangat merindukannya. Beberapa hari lagi liburan datang dan ini jelas membuatku tak bisa bertemu dengan iras entah aku harus sedih atau senang aku bingung.

Satu hari lagi liburan , dan aku belum bertemu iras,  kadang terlintas di hatiku untuk menyapanya tapi mungkin aku akan terlihat bodoh di hadapannya jadi kurasa aku mungkin akan tetap begini hanya melihatnya dan menulis perasaanku padanya dalam secarik kertas kecil yang nantinya akan ku tiup agar hanya hatiku yang menjadi saksi atas perasaanku ini. 

Aku berjalan melewati lorong yang biasa aku lewati keadaannya masih sama seperti saat itu cahaya dan keheninganya tak berubah hanya tak ada iras disini yang melengkapainya,  aku hanya terdiam dan mengingat saat itu dan langkah kaki itu..  ya aku tau itu langkah kaki iras.. ! saat aku lihat orang itu, benar.. itu iras..  saat iras sadar aku menatapnya iya membalas tatapanku dan kami tak bisa melepas tatapan itu, aku mulai menyadarkan diri lalu bergegas pergi iras hanya kebingungan melihatku
" mungkin hanya ini yang bisa aku lakukan padamu, mencintaimu  dalam diamku menatapmu dan menikmatinya, sesedikit apapun waktu yang kulalui dengamu itu sangat berarti bagiku,  mungkin kau tak menyadarinya tapi aku sangat sadar akan hal itu dan maafkan aku menjadi pengecut yang tak mampu membuatmu menyadari akan adanya aku , Aku yang menyayangimu,  namun inilah aku aku sipengecut yang mencintaimu dalam diam  iras " dalam hatiku saat melangkah meninggalkannya di lorong itu. 

1 komentar:

  1. Casino, Hotel and Table Games near Casino - MapYRO
    Casino. 서귀포 출장샵 Casino. Casino. 경주 출장마사지 Hotel. Casino. Casino. Hotels. Restaurants. Restaurants. Restaurants. Sports Bars. Bars. 평택 출장마사지 Restaurants. 충주 출장샵 Bars. 아산 출장마사지 Restaurants. Restaurants

    BalasHapus